Skip to main content

KECANDUAN MOTIVASI

Ada sepasang kakek nenek yang tinggal berdua di sebuah rumah, mereka menikmati hari tuanya dengan tentram, lingkungan mereka sepi tanpa gangguan karena rumah mereka ada di ujung sebuah jalan yang buntu, tidak ada kendaraan yang lewat rumah mereka.

Pada suatu hari, sekelompok anak mulai bermain sepak bola di depan rumah mereka, di atas badan jalan buntu tersebutAnak anak itu bermain dan berteriak teriak dengan seru, sangat ribut dan merampas ketentraman yang selama ini dinikmati sepasang kakek nenek itu.
Besoknya hal itu terulang kembali, demikian juga dengan lusanya, rupanya anak anak itu kini telah mendapatkan sebuah 'markas baru' tempat mereka bermain, bercanda, bersenda gurau, berteriak, bahkan berkelahi.
Tujuh hari lamanya sang kakek nenek terganggu, mereka berpikir keras mencari upaya agar anak anak itu tidak lagi bermain di depan rumah mereka.
Pada hari ketujuh, ketika anak anak bermain sepak bola sambil berteriak teriak dengan gaduh, sang kakek keluar rumah, lalu ikut berteriak teriak memberikan semangat kepada anak anak yang sedang bermain itu.
Ketika permainan sepak bola berakhir, sang kakek menyediakan beberapa botol coca cola untuk anak anak melepaskan haus.
Tentu saja anak anak kegirangan, mereka kemudian diberitahu bahwa kakek kesepian dan ingin mengusir kesepiannya dengan mendengarkan suara gaduh anak anak, semakin gaduh mereka, semakin senang sang kakek.
Hari hari berikutnya hal yang sama berulang kembali, sang kakek ikut bercanda, berteriak, bahkan kadang ikut bermain boladengan sepasang kakinya yang sudah lemah. kakek selalu menyediakan coca cola, bahkan kemudian mengeluarkan permen, kue, atau coklat kalau mereka bisa berteriak dengan keras. semakin gaduh, semakin banyaklah makanan yang disediakan oleh sang kakek.
Tepat sebulan kemudian, ketika anak anak itu selesai bermain, mereka tidak lagi disediakan coca cola, apalagi permen atau coklat. Sang kakek berjanji besok pasti akan ada coca cola dan coklat, asalkan mereka besok bisa membuat kegaduhan yang luar biasa.
Besoknya, mereka bermain dengan luar biasa gaduh, tapi ternyata sang kakek kembali ingkar janji, besok dan besoknya sang kakek terus mengumbar janji, bahwa akan ada coca cola dan coklat, bahkan permen, kue, mainan dan banyak janji lainnya.
Anak anak mencoba bersabar, mereka terus menciptakan kegaduhan seperti permintaan si kakek, namun sang kakek terus tidak menepati janjinya.
Akhirnya, hilanglah kesabaran anak anak, mereka kemudian memindahkan markas mereka ke jalan yang lain, " Biar si kakek kesepian, biar dia tahu rasa karena mengingkari janjinya, kita tidak akan lagi memberikan kegaduhan untuknya, mari kita pindah dan main di tempat lain, biarkan jalan ini sepi sehingga si kakek kesepian, biar dia nyaho !! ".
Maka sejak saat itu, sepilah jalan di depan rumah si kakek, anak anak marah dan tidak mau lagi bermain disitu.
Sejak hari itu, sang kakek nenek kembali bisa menikmati hari harinya tanpa kegaduhan lagi ….
Konon di markas baru berikutnya, anak anak selalu ribut, dan para penghuni rumah disana yang jalannya dijadikan markas selalu memberikan permen dan coklat apabila anak anak bisa bermain sepak bola dengan tertib, tidak berisik, sebaliknya permen dan coklat tidak ada apabila mereka ribut sekali.
Konon juga permen dan coklat itu berlangsung bertahun tahun karena anak anak yang tumbuh besar digantikan anak anak baru generasi berikutnya yang 'betah' bermain sepak bola dan berteriak teriak di markas itu, bahkan kemudian anak anak yang sudah lebih besar ada yang menjadi preman yang
tidak puas dengan permen, tapi rokok.
Syukurlah, sang kakek dan nenek berhasil mengatasi masalahnya dengan efektif karena metoda yang digunakannya lebih tepat.
Cerita ini sungguh menarik bukan?
Saya beberapa kali menggunakan cerita ini untuk mengelola divisi kerja saya, saya mengikuti sebuah arus yang kurang umum untuk mencapai hasil yang berlawanan, misalnya menolak usulan sebuah rewards program yang diusulkan manager marketing saya.
Saya juga memakai cerita ini ketika saya menolak usulan istri saya memberikan hadiah kenaikan kelas untuk anak kami secara berlebihan.
Hadiah perlu, tapi kita harus mempertimbangkannya secara matang, jangan menjadikannya sebuah kebiasaan yang berdampak sebaliknya pada jangka panjang.
Berilah pujian dari lubuk hati anda, ini akan lebih penting daripada mengumbar hadiah yang dijadikan sebuah kebiasaan

Penulis: L. Yustin Wiranaga
image source from : sportssoccer.org.uk

Comments

  1. bagus banget ceritanya ... (alumni sama dgn dirimu...)
    ^_^

    ReplyDelete
  2. Selamat datang Friend, lebih bagus kalau dalam kurungnya berisi nama dan angkatan :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Sebelum komentar mohon perhatikan:
1. Tulis nama Anda (Lengkap/Panggilan) asal bukan anonim
2. Jika alumni sebaiknya di lengkapi Angkatan.
3. Komentar sesuai topik
4. Dilarang beriklan di kolom komentar.

Popular posts from this blog

KESETIAKAWANAN ????

SERI KIRIMAN DARI SEORANG TEMAN Terdapat artikel di salah satu surat kabar atau majalah, terasa lucu dan menarik artikel ini. Isinya sebagai berikut: Suatu malam, seorang wanita tidak pulang ke rumahnya. Keesokan harinya, dia memberitahu suaminya, kalau dia menginap di rumah teman wanitanya.

Situs Resmi SMA 4 Kendari butuh perhatian lebih Serius

Sebagai salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) favorit di kota kendari Sulawesi Tenggara , SMA 4 kendari banyak mengalami kemajuan dibandingkan saat kita (Angkatan 99) masih berstatus siswa. Semua itu sekarang sudah bisa dilihat di Situs Resminya yang beralamatkan di sman4kendari.com , kemarin (rabu, 29-10-08) saya sengaja berkunjung ke website tersebut dimana seingat saya terakhir saya berkunjung kurang lebih 2 atau 3 minggu yang lalu dan hasil kunjungan bisa dikatakan kurang memuaskan..mengapa…??? Tanpa menghilangkan rasa hormatku ataupun bermaksud menjatuhkan siapapun yang terkait dan atau seluruh crew SMA 4 KENDARI, tetapi semata-mata untuk kemajuan situs tsb, berikut ini beberapa point mengapa situs SMAN 4 KENDARI menurut saya Ini butuh perhatian diantaranya : Artikel yang dipajang dalam situs ini terlalu singkat, malah terkesan asal ada posting artikel, karena isinya yang kurang jelas dan terlalu singkat. Berita seputar aktivitas sekolah minim, bahkan berita-berita Organi...

[Latihan Menata Hati] Menerima Kritikan

Dalam kehidupan nyata, sangat banyak kejadian yang harus kita hadapi. Seberapa sukses kita menghadapinya adalah berbanding lurus seberapa kemampuan diri kita dan seberapa besar keyakinan kita kepada Allah.